Hari ini baca berita ada guru smp cabuli siswinya pada saat jam belajar di purwakarta. Kemaren baca berita ada guru cabuli siswinya di ngawi. ada juga berita guru cabuli siswanya di surabaya, di ciputat guru cabuli 9 muridnya. Pelakunya adalah guru dan korbannya adalah murid/siswanya. Sungguh ironi, Ada apa dengan semua fenomena ini? Sudah sedemikian bobroknya kah dunia pendidikan kita? Apakah ini sebuah fenomena gunung es di Kutub Selatan, yang muncul hanya puncaknya saja, tetapi memiliki volume yang besar di bawahnya?
Kalau memang si gurunya bejat, atau memang "penjahat kelamin" kenapa harus mencari korban para siswinya. Sungguh tidak ada penghormatan mereka pada dunia pendidikan.
Lalu dimana peran PGRI ? Persatuan Guru Republik Indonesia. Jangan cuma tahunya memperjuangkan hak hak tunjangan. tapi harus tahu juga membina para oknum guru
Ini kumpulan kisahnya :
- Bu Guru Pertontonkan Video Cabul Buatan Sendiri di Depan Murid
- guru les privat di Medan cabuli anak didiknyaSEORANG guru perempuan di sebuah sekolah menengah di Arkansas, Amerika Serikat, membuat murid-muridnya terbelalak. Penyebabnya, di depan murid-murid yang masih berusia 12-13 tahun, bu guru itu secara tak sengaja mempertontonkan video buatan sendiri yang memperlihatkannya tengah beradegan seksual.
Insiden itu terjadi di Forest Heights Middle School, Arkansas, Rabu lalu (5/3). Bu guru yang tak disebutkan namanya itu mengatakan, insiden tersebut terjadi saat video mesum buatannya secara tak sengaja tercampur dengan bahan materi pelajaran. Maklum, di AS yang dikenal maju soal pendidikan, sudah lazim mengajar dengan perangkat multimedia meski itu hanya untuk anak tingkat SD atau SMP di Indonesia.
Menurut laman Independent, Minggu (9/3), guru ‘apes’ itu memang langsung mengaku kepada pihak sekolah bahwa dirinya telah berbuat ceroboh. Keesokan harinya, pihak sekolah langsung menyampaikan permintaan maaf ke para orang tua murid.
Namun, tetap saja mayoritas wali murid tak berkenan dengan tindakan yang dilakukan pihak sekolah terhadap bu guru cabul itu. Salah satu orang tua murid, Nicholas Tolerson mengatakan bahwa dirinya sebenarnya menaruh simpati pada upaya guru yang langsung minta maaf karena secara tak sengaja menayangkan adegan cabul di depan murid-murid di kelas.
Hanya saja, Tolerson yang anak laki-lakinya ikut mendapatkan pelajaran cabul itu tetap ingin ada akuntabilitas yang ditunjukkan pihak sekolah. “Hati saya bukan hanya untuk anak laki-laki saya, tetapi juga anak-anak lainnya yang ada di ruangan kelas,” katanya seperti dikutip dari stasiun televisi lokal, KARK-TV.
Sedangkan pihak pengurus sekolah mengatakan, insiden itu masih diselidiki sekalipun bu guru cabul sudah mengakui perbuatannya. Tujuannya bukan semata-mata untuk menjatuhkan tindakan terhadap bu guru cabul saja, tetapi juga agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. Oalah Bu Guru…..
Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur, kembali mencuat di Kota Medan Sumatera Utara. Tak tanggung-tanggung, tiga orangtua murid sekaligus melaporkan pencabulan yang menimpa anak mereka ke Polresta Medan pada Senin (28/4). Mereka mendesak polisi menghukum pelaku seberat-beratnya, karena sudah membuat anaknya trauma.
Pelaku yang tak lain adalah guru les privat. Belakangan diketahui pelaku sering mencabuli ke empat muridnya sendiri sejak awal bulan ini.
Pelaku yang seharusnya menjadi panutan bagi muridnya, justru mencuri kesempatan dalam kesempitan saat sedang mengajar les privat bagi murid-muridnya itu.
Dari informasi yang diperoleh, pelaku kerap berbuat tidak senonoh terhadap muridnya. Akibat ulah cabulnya, muridnya mengalami trauma dan sakit pada fisiknya